Kamis, 08 Juni 2017

Bendera dan Kalimat Tauhid

Bendera dan kalimat Tauhid

Kang sir : kiai!!

Kiai : ada apa?

Kang sir : boleh bertanya.

Kiai : boleh. Tanya soal apa?

Kang sir : soal bendera kita, kenapa bendera kita tidak dikasih kalimat tauhid? Padahal bagusan pakai kalimat tauhid, kiai.

Kiai : belum tentu, kang sir.

Kang sir : kok bisa begitu, kiai.

Kiai : coba kamu bayangkan " bagaimana sulitnya menjaga kalimat tauhid yang tidak boleh dibawa ke toilet bagi aparat  yang seragamnya wajid ada bendera negara?".

lebih parah kalau bendera yang bermuatan tauhid itu diletakkan di seragam binaragawan dan perenang putra yang pakai sempak. Nanti benderanya ditaruh di sempak. Bagaimana hukumnya?

lebih bahaya lagi kalau foto bersama di panggung perwakilan PBB dll yang bendera-bendera negara perwakilan diletakkan lantai panggung. Bagaimana menyikapinya?

Kang sir : benar juga, berarti kiai dahulu lebih berhati-hati dalam membuat lambang dan bendera agar tidak menistakan Agama tanpa sengaja.

Kiai : betul kang sir. Terkadang kamu cerdas juga.

Kang sir : maklum lagi sadar.

Kiai: sadar apanya?

Kang sir : sadar bahwa putri kiai cantik juga.

Kiai : sok tau kamu.

Kang sir : itu di belakang kiai lagi ngaji Qur'an.

Kiai : berarti kamu, tidak serius nyimak penjelasan saya.

Kang sir : maaf, kiai. Ada dikit sih.

Kiai : waduh-waduh... Kamu itu ngaji selalu saja nggak serius.

Kang sir : maaf, kiai, mertua!

Kiai : apa kamu bilang?

Kang sir : pamit, kiai. Assalamualaikum.

Kiai : walaikum salam.

#kajianTeraweh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar