Senin, 26 Januari 2015

Doa para Jomblo

Hari ini, hari kemarin tanpa hari esok.
Tamu datang dari jarak yang tak jauh tapi agak asing di lihat karena tidak banyak berjumpa. Semua orang selalu bercerita tentang dirinya dan lingkungan sekitar. Semua menegur hal yang sama "kapan nikah?" atau "dah punya calon lum?". Semua pasti sudah tahu jawaban ku atau pura pura tidak tahu. Jawabannya sama "belum". Aku termenung dan seakan terasingkan di dunia nyata. Hari begitu cepat dan semakin larut, saya ke kamar mandi untuk berwudhu. Dari membasuh muka beserta niat di hati, tangan dari jari jemari hingga sikut kedua tangan ku basah semua, ku usap kepala ku dengan tangan yang sudah ku lumuri dengan air, lalu telapak kaki hingga kedua mata yang tak dapat melihat, yaitu mata kaki. Aku berdoa lalu memakai pakai sholat dan mengambil sajadah untuk shalat hajat lalu aku takbir pembuka hingga salam penutup. Aku bertasbih, memohon ampu, meratapi kondisiku saat ini dengan doa "Ya TuHan berikanlah hambamu ini jodoh yang sholehah berapapun tebusannya." tanpa ku sadari hadir dua orang menyeretku ke gedung KPK. Aku ditanyai "kenapa kamu menyogok tuhan?". Aku tertangkap. Di pengadilan aku di dakwah grativikasi terhadap pencipta. Di penjara KPK, aku tak putus berdoa. Selesai solat malam, aku berdoa "ya Tuhan engkau maha adil dan bijaksana aku bersaksi atas amal baik ku agar aku mendapat grasi". Tiba tiba, Bareskrim datang lalu membawaku. Aku ditanyai "kenapa menghadirkan kesaksian palsu?". Aku terdiam. Meja hijau lalu tambah kurungan. Kurangnya kehati hatianku berdampak seperti ini. Perdamaian tuk Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar