ASAP-ASAP CINTA
Cerpen: Hanifudien Zuhri
Beberapa hari ini yasir
sering termenung. wajahnya muram dan tak bersahabat.seakan ada debu yang menyusup dalam relung hatinya. Canda tawa yang biasa menghiasi wataknya kini
lenyap terbawa lamunan yang tak jelas arahnya.sebenarnya
ia adalah pemuda pekerja keras namun hal itupun tak tampak lagi dari pembawaan
yasir.kini yang ada tinggallah yasir yang suka termenung,pendiam dan malas
bekerja.
"ada apa dengan si yasir?" tanya
bu nyai.
"entahlah bunyai,beberapa hari ini
dia sering menyendiri dimasjid" jawab pak wildan ketua pondok.
Beberapa hari kemudian yasir menghilang
dari pondok,semua teman-teman santri abdi dalem mbah yai sibuk mencarinya
bahkan mbah yai sendiri sempat panik menanyakan keberadaannya.sebab selain yasir
adalah santri beliau dialah satu-satunya santri abdi dalem yang paling rajin
dan taat.dia tak pernah absen satukalipun dalam menjalankan tugas dalem.dan
yang paling tahu segala keadaan keluarga mbah yai.
Tadi malam gus misbah putra sulung mbah
yai beberapa kali menghubungi keluarganya tapi katanya yasir tak ada
dirumah.hal ini semakin membuat panik keluarga dalem.apalagi malam itu televisi
menayangkan sebuah berita ditemukannya mayat misterius seorang pemuda yang tak
dikenali identitasnya.polisi tak menemukan jejak-jejak kriminal pada tubuh
pemuda itu.namun seorang dokter menyatakan bahwa pemuda itu meninggal
akibatpenyakit paru-paru yang sudah lama dideritanya.ada juga seorang warga
mengatakan mayat itu adalah orang gila
yang mati kelaparan.mendengar berita itu bunyai sempat pingsan beberapa saat.
Kepergian yasir kali ini benar-benar
menggemparkan.tidak hanya masyarakat pondok,tetapi juga warga kampung sekitar
pondok pesantren al kautsar.hal ini wajar sebab diantara santri-santri di
hampir seluruh pondok ini siapa yang tak kenal dengan yasir.ia terkenal bukan
karena kepandaiannya,juga bukan karena jabatanya,tetapi karena kepribadiannya
yang humoris,rajin,dan ringan tangan kepada siapapun.
Santri yang setiap pagi menyapu lantai
dalem mbah yai itu ketahuan menghilang ketika bunyai mencari-carinya untuk
membelikan nasi pecel buat sarapan pagi.namun setelah beberapa lama tak muncul bunyai
menjadi curiga:jangan;jangan ia kabur dari pondok ini.
Pak wildan sebagai ketua pondok yang
bijaksana itu segera melakukan tindakan.ia menginstruksikan kepada seluruh
pengurus keamanan pondok untuk supaya menelusuri jejak kepergian yasir yang
barangkali belum jauh dari pesantren.namun semuanya nihil tak satupun seorang
menemukan jejaknya.
Tiba-tiba dari pintu gerbang pondok mucul
kang wahib yang berlajan tertatih-tatih sambil membawa lipatan sarung berwarna
merah kotak-kotak.sarung itu milik yasir yang ia temukan didepan warung mbah
solikin.kemudian ia menyerahkan sarung itu kepada pak wildan yang berada
dikantor pondok.serentak semua yang ada dikantor pondok itu melotot.selanjutnya
berkali-kali kang wahib dihujani pertanyaan dari mereka.ia tak bisa memberikan
penjelasan banyak tentang sarung itu,yang jelas semua yakin sarung itu milik
yasir, sebab
motif sarung itu sudah melekat dengan yasir saat kapanpun dan dimananpun berada
ia seperti tak pernah ganti.
Kebetulan warung itu sudah seminggu ini
tutup ditinggal pemiliknya pulang kampung.warung kopi langanan para santri itu
adalah milik mbah solikin yang berasal dari sidoarjo.
***
Sementara itu,ditengah hiruk-pikuknya seluruh penghuni pondok alkautsar mencari
keberadaan salah seorang sahabatnya yang hilang,malam itu disebuah rumah kecil
milik mbah solikin ternyata yasir berada disitu.ia tengah asyik mengisap rokok
sambil sesekali menyruput secangkir kopi didepannya.
"sebenarnya ada masalah apa denganmu
sehingga harus melarikan diri dari pondok?" tanya mbah solikin.
Berkali-kali mbah solikin melontarkan
pertanyaan itu,namun berkali-kali pula yasir berusaha mengalihkan
pembicaraan.walaupun sebenarnya mbah solikin adalah teman curhat satu-satunya
bagi yasir selama ini.tapi agaknya untuk persoalan yang satu ini ia masih
merasa keberatan untuk blak-blakkan.
Karena merasa tidak nyaman berlama-lama
menjaga rahasia dihadapan seorang teman akrabya.akhirnya dengan terpaksa ia
mebeberkan masalah yang selama ini dipendamnya dengan sedikit malu-malu.
"aku menderita karena cinta
mbah" ujarnya.
"ha..ha..ha. o jadi
itu masalah kamu selama ini,kaya cerita di teve-teve aja".
"kenapa mbah tertawa,aku serius
mbah,dan bukankah setiap manusia memiliki rasa cinta".
" iya aku mengerti ,lantas kau jatuh
cinta dengan siapa,dan mengapa harus bersedih".
"itulah masalahnya,terkadang cinta
harus berhenti karena perbedaan kedudukan,status sosial.dan jujur saja aku mencintai
seorang gadis yang lebih mulia kedudukannya dariku."
mbah solikin semakin tak mengerti dengan
penjelasan yasir,terlalu abstrak seperti puisi-puisi kahlil Gibran.tapi ia paham dengan apa yang dirasakannya sebab
ia sendiri pernah mengalami nasib yang sama dulu ketika masih muda.
Sebagai teman akrab ia
merasa tak pantas jika hanya diam saja.lalu dengan tanpa basa-basi mbah solikin
mendekatkan mulutnya ketelinga yasir.ia seperti hendak memberikan solusi jitu
padanya.
“segeralah kembali
kepesantren,kamu akan mendapatkan solusinya dari mbah yai”
“tapi mbah”.
Diam-diam mbah solikin memberikan
sebuah solusi yang tak masuk akal.ia menganjurkan agar yasir mengatasinya
dengan do’a alias jampi-jampi untuk memikat hati seorang gadis yang ia cintai.
mendengar penjelasan yasir tentang gadis yang ia cintai itu amatlah sulit bila
hanya dengan rayuan dan janji-janji belaka.lagipula dengan cara seperti itu
lebih menghemat biaya katanya.Tapi sayangnya mbah solikin belum tahu siapa
gadis yang merebut kesadaran yasir itu.sebab yasir sendiri malu untuk
mengatakan sejujurnya.
Antara setuju dan
tidak,otak yasir terus berputar-putar dalam kebimbangan.sebenarnya ia yakin dengan anjuran mbah solikin .tapi ia
merasa tak enak kalau harus meminta kepada mbah yai.
Tak terbayangkan apa
yang terjadi jika yasir terus terang bahwa gadis yang menyeretnya dalam
kegalauan itu adalah ning sukma yang kini masih mondok.
Ning sukma adalah putri
mbah yai yang terakhir.dia cantik,pinter dan hafal alquran.lelaki mana yang tak
berminat kepadanya?.diam-diam yasir
terpikat olehnya.perasaan itu tumbuh sejak pertama kali ia hidup dalam
keluarga dalem.karena ini adalah soal perasaan, yasir tak ingin jika terungkap
kepada siapapun.apalagi ning sukma adalah putri mbah yai.jangankan naksir
padanya,sekedar menatap muka saja seorang santri merasa su’ul adab.tapi
yasir tak bisa berbuat banyak untuk mencurahkan perasaan itu.
Apa yang harus aku
lakukan? Pantaskah jika aku mencintai seorang gadis putri kiaiku
sendiri.sedangkan aku bukanlah siapa-siapa kecuali seorang abdi dalem .lalu apa
yang bisa aku andalkan.walaupun cintaku benar-benar tulus,tapi sayang ketulusan
ini harus terhalang oleh status.
Bisikan-bisikan inilah
yang membawanya pergi kerumah mbah solikin saat itu.
***
Kembalinya yasir
kepesantren disambut riuh pada malam itu.termasuk mbahyai dan bunyai yang juga
harap-harap cemas saat ia pergi tanpa pamit beberapa hari yang lalu.yasir
memberikan berbagai alasan yang telah ia persiapkan sebelumnya demi menenangkan
perasaan mereka berdua.selanjutnya ia hidup seperti biasanya,menjalankan
aktifitas keseharian:membersihkan halaman,menyapu lantai,pergi kepasar setiap
pagi,mencuci piring dan mengaji kitab kuning bersama mbah yai.
Namun dendam cinta yang
meracuni hatinya itu tetap berkobar dalam kesadarannya.ia seperti dihantui oleh
pesona ning sukma.kecantikannya,gelak tawanya,senyumnya,palagi ketika berhadapan
langsung dengannya saat ia disuruh untuk membelikan sesuatu pada saat itu,yasir
benar-benar tercuri habis seluruh kesadarannya.
Walaupun kini ia tak bisa
lagi bertemu langsung dengannya setelah ia berangkat kepondok satu bulan yang
lalu yasir tetap bersemangat merebut cintanya.ia tak peduli dengan statusnya.lalu
yasir teringat siasat ampuh untuk merebut cinta yang disampaikan oleh mbah
solikin.ia ingin segera sowan langsung kepada mbah yai agar mendapat doa
mujarab itu.
Jika soal japa
mantra,atau suwuk,ilmu kebal dan sejenisnya mbah yailah ahlinya.beliau sering
dimintai bantuan orang untuk menyembuhkan penyakit,mengobati orang
kesurupan,dan hal-hal yang bersifat mistik lainya.bahkan karena keahliannya ini
beliau tak jarang didatangi pejabat yang memerlukan sowan khusus kepadanya.
“setelah kamu baca doa
ini lalu tiupkan pada sebatang rokok,dan jika kamu ingin mencobanya nyalakan
rokok itu dan hembuskan asapnya pada orang yang kamu maksud”.kata mbah yai.
Yasir mengangguk-angguk
antusias.sambil merogoh pena yang ada disaku untuk mencatat amalan sakti yang
baru saja diberikan mbah yai.
keesokan hari setelah
jamaah subuh,yasir dipanggil bunyai.dengan langkah terseok-seok karena rasa
kantuk yang masih tersisa ia menuju dalem.ia mengira pasti disuruh ke pasar
untuk belanja.
“sir tolong jemput sukma
distasiun” kata bunyai sambil menyerahkan kunci sepeda motor.
Dugaannya meleset,yasir
yang tadinya bermalas-malas karena mengira akan disuruh belanja,kini serentak
matanya terbuka lebar-lebar setelah mendengar perintah itu.
“wah inilah saat yang
kutunggu-tunggu” bisiknya dalam hati.
Sambil membawa sebungkus
rokok,ia berharap asap-asap yang ia hembusakan nanti akan mewujudkan cinta yang
selama ini ia impikan.
***
Semenjak tibanya ning
sukma dari pondok,sebulan lamanya mbah yai tak bisa tidur memikirkan putri
bungsunya itu.betapa tidak,jika tiba-tiba saja ning sukma mengeluh tak ingin
kembali kepondok.ia bilang ke abahnya katanya ia ingin segera dinikahkan saja.
“Siapa laki-laki yang ingin kau jadikan
suamimu?”.tanya mbahyai.
“Dia laki-laki yang baik
bah,pinter,cakep,dan aku yakin dia adalah lelaki yang tanggung jawab”. Jelas
ning sukma.
“siapa,katakan terus
terang”.
Tiba-tiba ning sukma
gugup,wajahnya memerah,keringat dingin mengucur deras dilesung pipinya.dan tak
terasa kitab yang ada digenggamanya jatuh tepat didepan tempat duduk abahnya. saat
abah memungut kitab itu ia mendapatkan secarik kertas surat dengan tulisan tangan.beliau
sedikit terkejut ketika tanpa sengaja membaca surat itu pada bagian paling
atas.disitu tertulis:
“buat kang yasir pujaan
hatiku”.
Mbah yai mengambil nafas
dalam-dalam.dadanya naik turun,matanya melotot tajam.ia jadi ingat peristiwa
beberapa hari yang lalu ketika yasir sowan kepadanya untuk meminta sesuatu.
“senjata makan tuan”.
***
Kediri,21 oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar